Atrial fibrillation (A-fib) adalah gangguan detak jantung tidak teratur dan sering cepat yang berdampak luas, sementara selama lebih dari 30 tahun tidak ada pengobatan baru yang sampai ke pasien karena keterbatasan model jantung manusia untuk penelitian. Ilmuwan di Michigan State University mengembangkan organoid mirip jantung manusia pertama yang berfungsi untuk memodelkan A-fib.
Organoid tiga dimensi itu seukuran kacang lentil dan berdetak secara ritmis. Mereka memiliki struktur mirip ruang jantung serta jaringan vaskular yang mencakup arteri, vena, dan kapiler. Organoid dibuat dari sel punca manusia yang disumbangkan. Dalam eksperimen, Colin O’Hern dan rekan menambahkan sel kekebalan, termasuk makrofag, karena sel ini membantu perkembangan jantung pada manusia yang sedang tumbuh.
Tim menginduksi peradangan dalam organoid dan memicu detak tidak teratur yang meniru A-fib. Pemberian obat antiinflamasi sebagian menormalkan ritme. Temuan ini, yang dipublikasikan di Cell Stem Cell, membantu menjelaskan asal-usul beberapa cacat jantung kongenital dan mendukung pengembangan terapi baru.
Kata-kata sulit
- organoid — struktur tiga dimensi mirip organ kecil
- sel punca — jaringan yang dapat berkembang menjadi banyak tipesel punca manusia
- jaringan vaskular — rangkaian pembuluh darah dalam organ atau jaringan
- kapiler — pembuluh darah sangat kecil di jaringan tubuh
- makrofag — sel kekebalan yang memakan kuman dan sisa
- peradangan — respons tubuh terhadap cedera atau infeksi
- antiinflamasi — obat atau zat yang mengurangi peradangan
- kongenital — ada sejak lahir bukan karena cedera kemudian
Tips: arahkan kursor, fokus, atau ketuk kata yang disorot di dalam teks untuk melihat definisi singkat sambil membaca atau mendengarkan.
Artikel terkait
Merokok kanabis dan diet olahan tingkatkan risiko masalah jantung
Studi laboratorium menemukan merokok hemp (kanabis) dapat melemahkan jantung dan risikonya lebih besar jika orang makan banyak makanan olahan tinggi minyak biji. Kombinasi itu juga melemahkan sistem kekebalan dan perbaikan tubuh.
RNA kecil kendalikan kolesterol dan penyakit jantung
Peneliti menemukan molekul RNA kecil bernama tsRNA-Glu-CTC yang mengatur produksi kolesterol melalui SREBP2. Pada tikus, menurunkan molekul ini mengurangi kolesterol dan aterosklerosis; temuan serupa juga terlihat pada sampel darah manusia.
Varian Gen Tingkatkan Risiko Gagal Jantung pada Anak dengan Miokarditis
Studi menemukan varian genetik lebih sering pada anak yang mengembangkan kardiomiopati dilatasi setelah miokarditis dibandingkan kelompok kontrol. Temuan ini mendukung pemeriksaan genetik dan tindakan klinis pada anak dengan miokarditis dan gagal jantung.
Sleep apnea yang tidak diobati percepat penuaan jantung
Studi laboratorium pada tikus menemukan bahwa sleep apnea yang tidak diobati—dengan penurunan oksigen berulang—mempercepat penuaan kardiovaskular dan meningkatkan angka kematian. Penulis menekankan pentingnya skrining dini dan pengobatan seperti CPAP.
Tambalan Mikronada untuk Memulihkan Jantung Setelah Serangan Jantung
Para peneliti mengembangkan tambalan biodegradable dengan mikronada yang melepaskan interleukin-4 (IL-4) langsung ke permukaan jantung. Pendekatan ini mengubah makrofag menjadi penyembuh, mengurangi jaringan parut, dan menjaga pengobatan tetap lokal.
Transplantasi sel bantu kesehatan jantung setelah cedera sumsum tulang belakang
Para peneliti menguji transplantasi sel pada tikus untuk memperbaiki kontrol saraf atas tekanan darah dan denyut jantung setelah cedera sumsum tulang belakang. Hasil menunjukkan perbaikan saraf, namun respons hormon berlebih tetap ada.