Penelitian baru menunjukkan bahwa penunjuk waktu molekuler mengendalikan apakah kesan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang. Para ilmuwan menemukan bahwa penunjuk waktu itu tidak bekerja di satu tempat saja.
Tim peneliti menyatakan bahwa penunjuk waktu bekerja di berbagai wilayah otak. Mereka menemukan bahwa talamus memiliki peran penting dalam memindahkan ingatan dari penyimpanan pendek ke panjang.
Para penulis mengatakan temuan ini bisa membantu pendekatan baru untuk gangguan ingatan. Namun, implikasi klinis untuk penyakit seperti Alzheimer masih harus ditentukan.
Kata-kata sulit
- penunjuk waktu — tanda atau sinyal yang menunjukkan waktu prosespenunjuk waktu molekuler, penunjuk waktu itu, penunjuk waktu bekerja
- molekuler — berkaitan dengan molekul atau struktur sangat kecil
- ingatan — penyimpanan informasi di otak untuk diingatingatan jangka panjang, gangguan ingatan
- talamus — bagian otak yang penting untuk memori dan informasi
- penyimpanan — tempat atau proses menyimpan sesuatu untuk sementarapenyimpanan pendek
- implikasi — konsekuensi penting untuk praktik atau perawatan kesehatanimplikasi klinis
Tips: arahkan kursor, fokus, atau ketuk kata yang disorot di dalam teks untuk melihat definisi singkat sambil membaca atau mendengarkan.
Artikel terkait
Dua Tipe Mikroglia Mempengaruhi Kecemasan pada Tikus
Penelitian di University of Utah menemukan dua populasi mikroglia di otak tikus: satu jenis meningkatkan kecemasan dan satu lagi menekan kecemasan. Hasil ini membuka gagasan terapi baru yang menargetkan mikroglia.
Simpanse Ngogo mendapat lebih banyak bayi setelah perluas wilayah
Penelitian pada simpanse Ngogo di Uganda menunjukkan bahwa setelah komunitas itu membunuh tetangga dan memperluas wilayah, jumlah kelahiran dan kelangsungan hidup bayi meningkat secara tajam selama tiga tahun.
Dampak COVID-19 pada Jurnalisme Sains yang Akan Bertahan
Pandemi COVID-19 menyoroti pentingnya jurnalis sains dalam masyarakat. Ini memengaruhi cara jurnalis melaporkan berita sains ke publik.
Metode Baru Daur Ulang Baterai Lithium Tanpa Asam
Para peneliti Rice University mengembangkan proses dua langkah FJH-ClO untuk memisahkan lithium dan logam dari baterai bekas. Metode ini bebas asam, memulihkan bahan bernilai, dan memakai lebih sedikit energi dan bahan kimia.
Kemajuan Antivenom untuk Kalajengking Hitam
Peneliti India melaporkan kemajuan menuju antivenom untuk kalajengking hitam Heterometrus bengalensis. Mereka memetakan bisa, menemukan banyak toksin, dan sedang mengembangkan penawar yang mungkin bekerja untuk beberapa spesies.
Penelitian: Penyebab Bias dalam Sistem AI
Penelitian dari University of Texas at Austin menemukan sumber penting bias AI. Mereka menelaah ratusan algoritme bermasalah dan mengidentifikasi tiga faktor yang membuat hasil menjadi tidak adil.