Platform media sosial memudahkan pengguna untuk membagikan konten, dan tombol seperti serta fitur bagikan membuat unggahan menyebar cepat. Para peneliti mencatat bahwa algoritme cenderung mempromosikan unggahan sensasional yang mendapat banyak bagikan, sehingga misinformasi dapat meluas dengan cepat.
Peneliti dari University of Copenhagen, termasuk mahasiswa PhD Laura Jahn dan Profesor Vincent F. Hendricks, mengusulkan solusi sederhana untuk memperlambat penyebaran: menambah jeda singkat atau "gesekan" dalam proses berbagi. Studi mereka diterbitkan di jurnal npj Complexity. Mereka juga mengusulkan elemen pembelajaran singkat—misalnya pop-up dengan kuis—agar pengguna merefleksikan sebelum membagikan.
Dalam model komputer yang mensimulasikan platform seperti X, Bluesky, dan Mastodon, penambahan gesekan mengurangi jumlah bagikan. Namun, gesekan saja tidak selalu meningkatkan kualitas konten. Ketika gesekan digabungkan dengan langkah pembelajaran, rata-rata kualitas unggahan yang dibagikan meningkat. Para peneliti berharap ide ini diuji di lingkungan nyata dan perusahaan teknologi mencoba penerapannya.
Kata-kata sulit
- algoritme — Aturan komputer yang memilih konten untuk tampil
- sensasional — Menarik perhatian karena dramatis atau berlebihan
- misinformasi — Informasi salah atau menyesatkan yang beredar
- jeda — Waktu singkat antara dua tindakan atau langkah
- gesekan — Hambatan kecil yang memperlambat tindakan daring
- pembelajaran — Proses belajar singkat untuk meningkatkan pemahaman
- mensimulasikan — Membuat model komputer untuk meniru situasi nyata
- kualitas — Tingkat baik atau buruknya suatu konten
Tips: arahkan kursor, fokus, atau ketuk kata yang disorot di dalam teks untuk melihat definisi singkat sambil membaca atau mendengarkan.
Pertanyaan diskusi
- Jika Anda menggunakan media sosial, apakah Anda mau menunggu jeda singkat sebelum membagikan? Mengapa?
- Bagaimana pop-up dengan kuis bisa membantu orang berpikir sebelum berbagi konten?
- Menurut Anda, apakah perusahaan teknologi akan mencoba ide ini? Jelaskan alasan singkat.
Artikel terkait
Dampak COVID-19 pada Jurnalisme Sains yang Akan Bertahan
Pandemi COVID-19 menyoroti pentingnya jurnalis sains dalam masyarakat. Ini memengaruhi cara jurnalis melaporkan berita sains ke publik.
Dua Sistem Terinspirasi Alam untuk Menjaga Panel Surya dari Debu
Peneliti Mesir mengembangkan dua sistem terinspirasi alam untuk membersihkan debu gurun dari panel surya. Satu sistem pakai getaran listrik dan lapisan nano, dan satu lagi digerakkan angin; uji lapang menunjukkan pengurangan kehilangan output.
Alat Non-invasif untuk Mengukur Viskositas Darah
Peneliti University of Missouri membuat alat yang memantau viskositas darah secara waktu nyata tanpa mengambil sampel. Alat ini memakai gelombang ultrasonik dan bisa membantu pemantauan penyakit seperti anemia sel sabit.
AI, Frontier Baru untuk Pengendalian Tembakau Global
AI dapat digunakan untuk mengendalikan sektor tembakau yang menargetkan anak muda di seluruh dunia, terutama di tempat dengan sumber daya terbatas.
Mobil China Memperluas Pasar dan Pabrik ke Afrika
Produsen mobil China bergerak ke Afrika setelah tarif dan hambatan perdagangan di AS dan Eropa. Afrika kini menjadi sumber bahan baku, pasar konsumen, dan lokasi produksi untuk kendaraan listrik China.
Remaja di Hong Kong Menggunakan Chatbot sebagai Teman Emosional
Laporan 12 Oktober 2025 menunjukkan remaja di Hong Kong memakai chatbot seperti Xingye dan Character.AI untuk dukungan emosional. Para ahli peringatkan risiko, dan beberapa pengembang mencoba membuat alat yang lebih aman.