LingVo.club
Level
YOLO (You Only Live Once), Setelah Semua — a group of people holding signs in front of a building

YOLO (You Only Live Once), Setelah SemuaCEFR B1

12 Jan 2024

Diadaptasi dari Janine Mendes-Franco, Global Voices CC BY 3.0

Foto oleh Jas Percival Mamanta, Unsplash

Adaptasi artikel asli dengan bantuan AI, disederhanakan untuk pelajar bahasa.

FOMO, atau Fear of Missing Out, bukan hanya sekadar kekhawatiran; itu mencerminkan bagaimana individu berjuang dengan perasaan ingin diterima dan dilihat di lingkungan sosial. Dalam konteks Trinidad dan Tobago, kita melihat contoh nyata ketika sejumlah politisi, seperti Karen Nunez-Tesheira, berusaha membuktikan kehadiran mereka di pemakaman seorang mantan perdana menteri dengan cara yang kontroversial, seperti memanjat pagar. Ini menunjukkan bagaimana FOMO dapat mempengaruhi rasa hormat terhadap aturan.

Kehadiran di acara tersebut memang sangat penting dalam budaya ini, di mana setiap orang ingin terlihat dan diakui. Namun, perilaku tersebut berisiko menciptakan citra buruk bagi individu, terutama jika dikritik karena melanggar norma sosial yang harus dihormati.

Kita perlu mempertimbangkan bagaimana FOMO memengaruhi pola perilaku kita. Apakah kita benar-benar ingin menghadiri setiap acara, atau apakah kita hanya menjawab harapan orang lain terhadap kita? Mungkin saja meninggalkan acara dengan sopan dan mengirimkan kartu simpati adalah pilihan yang lebih baik dan lebih terhormat.

Kata-kata sulit

  • memengaruhidampak atau efek dari sesuatu pada yang lain.
  • kehadiranada atau hadir di suatu tempat.
  • perilakucara seseorang bertindak dalam situasi.
  • kontroversialmenyebabkan perdebatan atau ketidaksetujuan.

Tips: arahkan kursor, fokus, atau ketuk kata yang disorot di dalam teks untuk melihat definisi singkat sambil membaca atau mendengarkan.

Pertanyaan diskusi

  • Apa pengalaman Anda dengan FOMO dalam kehidupan sehari-hari?
  • Bagaimana cara Anda mengatasi tekanan sosial untuk hadir di setiap acara?
  • Apa pendapat Anda tentang perilaku yang dianggap kontroversial dalam konteks sosial?

Artikel terkait