Protes Gen Z di Nepal: Memahami Sejarah dan HarapanCEFR B1
14 Okt 2025
Diadaptasi dari Supriya Thapa, Global Voices • CC BY 3.0
Foto oleh Sushanta Rokka, Unsplash
Adaptasi artikel asli dengan bantuan AI, disederhanakan untuk pelajar bahasa.
Protes Gen Z di Nepal pada tahun 2025 menunjukkan kemarahan yang mendalam terhadap kekurangan keadilan dan korupsi. Sejarah panjang negara ini dipenuhi dengan kekacauan politik dan ketidakpuasan sosial. Protes ini menjadi puncak dari banyak masalah yang telah ada selama bertahun-tahun, termasuk kesenjangan ekonomi dan pemimpin yang belum memenuhi janji mereka.
Selain itu, media sosial berperan penting dalam mobilisasi, memungkinkan generasi muda untuk menyuarakan pendapat mereka. Ketika protes semakin besar, respons pemerintah semakin keras. Penembakan oleh polisi membawa kematian, dan menimbulkan kesedihan serta kemarahan di antara masyarakat.
Setelah ketegangan meningkat, mantan Ketua Pengadilan, Sushila Karki, diangkat menjadi perdana menteri sementara, menjadikannya wanita pertama dalam posisi ini. Semua ini menciptakan harapan baru bagi warga Nepal, meskipun tantangan masih besar. Protes ini bukan hanya sebuah tindakan melawan, tetapi juga upaya untuk mengubah masa depan Nepal menjadi lebih baik.
Kata-kata sulit
- protes — Tindakan untuk menunjukkan ketidakpuasan.
- keadilan — Kondisi yang adil dan setara untuk semua.
- korupsi — Penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi.
- ketidakpuasan — Perasaan tidak senang atau tidak puas.
- media sosial — Platform online untuk berkomunikasi dan berbagi.
- mobilisasi — Proses mengorganisir orang untuk tujuan tertentu.
- penembakan — Tindakan menggunakan senjata untuk menembak.
Tips: arahkan kursor, fokus, atau ketuk kata yang disorot di dalam teks untuk melihat definisi singkat sambil membaca atau mendengarkan.
Pertanyaan diskusi
- Bagaimana Anda melihat peran generasi muda dalam perubahan sosial?
- Apa tantangan yang dihadapi Nepal setelah protes?
- Mengapa penting bagi warga untuk menyuarakan pendapat mereka?
- Apa harapan Anda untuk masa depan protes ini?
Artikel terkait
Sepak Bola: Lebih dari Sekadar Permainan
Sepak bola adalah medan bagi ingatan dan identitas. Ini melampaui sekadar permainan menjadi simbol perlawanan.
Kebakaran Besar di Taipo Menewaskan 156 Orang
Kebakaran di kawasan pemukiman Taipo pada 26 November menewaskan 156 orang, melukai 79 dan meninggalkan sekitar 30 hilang. Api cepat menyebar di kompleks 1,829 apartemen dan memicu pertanyaan tentang perbaikan bangunan dan pengawasan.
Kontes Musik yang Politikal
Kontes musik seperti Intervision dan Eurovision menjadi alat untuk mengekspresikan geopolitik. Meskipun dikatakan apolitik, realitas sering kali berlawanan.
Identifikasi Baru di Makam Massal Brasil
Brasil baru-baru ini mengidentifikasi dua pria yang dimakamkan di makam massal dari rezim militer. Ini adalah langkah penting dalam pencarian kebenaran tentang pelanggaran hak asasi manusia di negara tersebut.
Tantangan Pendidikan di Madagaskar
Pendidikan di Madagaskar mengalami berbagai masalah yang menghambat perkembangan negara. Banyak siswa tidak mendapatkan pendidikan yang memadai dan ada kebocoran bakat akibat migrasi.
Respon Wartawan terhadap Protes Pemuda di Nepal
Artikel ini membahas bagaimana wartawan merasakan beban emosi saat meliput protes pemuda di Nepal. Mereka menghadapi situasi berbahaya dan dilema tentang netralitas saat melihat kekerasan.