Penelitian yang dipimpin Center for Community Health and Aging di Texas A&M menggunakan desain longitudinal untuk menilai hubungan antara aktivitas fisik dan risiko demensia. Hasil dipublikasikan dalam Journal of Physical Activity and Health. Jungjoo "Jay" Lee mengatakan tim membandingkan tingkat aktivitas untuk menentukan jumlah dan durasi yang diperlukan untuk mengurangi penurunan kognitif.
Data berasal dari Health and Retirement Study Core 2012–2020, sebuah survei nasional terhadap orang dewasa usia 50 tahun ke atas di Amerika Serikat yang diulang setiap dua tahun. Para peneliti menilai gangguan kognitif ringan lewat pengujian memori, memori kerja, dan perhatian/kecepatan pemrosesan. Sampel analitik berisi 9.714 peserta; usia median 78 tahun, 68,6% laki-laki, 31,4% perempuan, dan 8% menerima diagnosis Alzheimer atau demensia selama studi.
Studi menemukan bahwa peserta yang mempertahankan aktivitas fisik sedang menunjukkan kemungkinan yang lebih rendah secara signifikan untuk mengembangkan demensia dari waktu ke waktu, sementara peserta kurang aktif tidak mendapatkan manfaat yang jelas. Temuan lain menunjukkan risiko meningkat dengan usia, tingkat pendidikan lebih tinggi dan fungsi kognitif lebih baik terkait risiko lebih rendah, dan jenis kelamin tidak berpengaruh. Para penulis juga menyebut keterbatasan dan perlunya penelitian lanjutan pada populasi berbeda.
Kata-kata sulit
- demensia — penyakit dengan gangguan ingatan dan kemampuan berpikir
- aktivitas fisik — gerakan tubuh yang meningkatkan kebugaran atau tenaga
- penurunan kognitif — hilangnya kemampuan berpikir atau memori secara bertahap
- gangguan kognitif ringan — masalah berpikir ringan yang tidak terlalu parah
- sampel — bagian peserta yang dipilih untuk analisis data
- keterbatasan — hal-hal yang membatasi atau melemahkan hasil penelitian
- tingkat pendidikan — tingkat sekolah atau pendidikan formal seseorang
Tips: arahkan kursor, fokus, atau ketuk kata yang disorot di dalam teks untuk melihat definisi singkat sambil membaca atau mendengarkan.
Pertanyaan diskusi
- Bagaimana menurut Anda aktivitas fisik sedang bisa membantu orang dewasa lanjut usia mengurangi risiko demensia? Jelaskan singkat.
- Penulis menyebutkan adanya keterbatasan dan perlunya penelitian lanjutan. Pertanyaan apa yang Anda ingin lihat dijawab oleh penelitian selanjutnya?
- Data penelitian berasal dari survei orang usia 50 tahun ke atas di Amerika Serikat. Menurut Anda, apakah hasil ini bisa berlaku untuk populasi lain? Mengapa atau mengapa tidak?
Artikel terkait
Kontaminasi Logam 'Kritis' di Dataran Tinggi Peru
Studi menunjukkan bahwa Danau Junín di Peru memiliki tingkat kontaminasi logam berat yang sangat tinggi, berpotensi membahayakan kesehatan manusia.
Mengapa Deforestasi Menyebabkan Kematian Akibat Panas Meningkat
Deforestasi bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga masalah kesehatan masyarakat. Penelitian menunjukkan hubungan antara kehilangan pohon dan kematian akibat panas yang meningkat.
Ilmuwan Higgs Boson Menghadapi Polusi Udara di Afrika Selatan
Ilmuwan menggunakan teknologi AI untuk memantau kualitas udara di Afrika Selatan. Ini membantu mengatasi masalah polusi udara di kota-kota besar.
Vaksin Demam Berdarah Satu Dosis Disetujui di Brasil
Anvisa menyetujui vaksin Butantan-DV satu dosis untuk usia 12–59 pada 26 November. Uji coba dengan 16.000 relawan menunjukkan efektivitas tinggi; lebih dari 1 juta dosis siap dan vaksin akan masuk Program Imunisasi Nasional awal 2026.
Tanzania Menjaga Tujuan Akhir Rabies
Artikel ini membahas upaya Tanzania dalam mengurangi kematian akibat rabies. Fokusnya adalah pada vaksinasi anjing dan peningkatan kesadaran masyarakat.
Kolera Menyebar di Setiap Negara Bagian di Sudan
Kejadian kolera di Sudan mengancam karena musim hujan. Ribuan orang terpengaruh dan banyak yang tidak mendapatkan perawatan.