Para peneliti mengembangkan cara baru untuk menyusun DNA bakteriofag sehingga bisa dibuat sebagai genom sintetis dan diubah gennya satu per satu. Metode ini muncul karena kebutuhan alternatif pengobatan meningkat akibat resistensi terhadap antibiotik. Hasil pekerjaan mereka dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.
Tim meniru dan mengedit DNA berdasarkan dua fag alami yang menyerang Mycobacterium, kelompok bakteri yang mencakup penyebab tuberkulosis dan kusta. Mereka berhasil mensintesis genom yang identik dengan dua fag tersebut dan membangunnya dalam 12 bagian, lalu memasukkan potongan-potongan itu ke dalam sel sehingga sel menghasilkan fag.
Beberapa genom fag sulit disintesis karena komposisi basa yang tinggi kadar G dan C, sekitar 65%, yang menimbulkan masalah teknis pada sintesis tradisional. Kolaborasi antara Graham Hatfull, Greg Lohman, dan Ansa Biotech menggunakan proses khusus untuk mengatasi hambatan ini. Genom sintetis berpotensi mempercepat pencarian fag yang cocok untuk pasien dan mengurangi kebutuhan menyimpan banyak sampel fisik.
Kata-kata sulit
- bakteriofag — virus yang menyerang dan menginfeksi bakteri
- genom — seluruh materi genetik suatu organisme atau virusgenom sintetis
- mensintesis — membuat sesuatu secara kimia atau buatan
- resistensi — ketahanan organisme terhadap efek obat atau racun
- komposisi basa — susunan jenis basa nitrogen dalam molekul DNA
- mengedit — mengubah urutan gen atau DNA secara terencana
Tips: arahkan kursor, fokus, atau ketuk kata yang disorot di dalam teks untuk melihat definisi singkat sambil membaca atau mendengarkan.
Pertanyaan diskusi
- Bagaimana menurut Anda genom sintetis dapat membantu mempercepat pengobatan pasien?
- Apakah mengurangi kebutuhan menyimpan banyak sampel fisik penting menurut Anda? Jelaskan alasan singkat.
Artikel terkait
Keberhasilan Obat HIV Jangka Panjang Bergantung pada Harga
Ahli kesehatan global menyatakan bahwa harga dan distribusi massal akan sangat penting untuk keberhasilan obat pencegahan HIV jangka panjang ini.
Alat Non-invasif untuk Mengukur Viskositas Darah
Peneliti University of Missouri membuat alat yang memantau viskositas darah secara waktu nyata tanpa mengambil sampel. Alat ini memakai gelombang ultrasonik dan bisa membantu pemantauan penyakit seperti anemia sel sabit.
Dua Tipe Mikroglia Mempengaruhi Kecemasan pada Tikus
Penelitian di University of Utah menemukan dua populasi mikroglia di otak tikus: satu jenis meningkatkan kecemasan dan satu lagi menekan kecemasan. Hasil ini membuka gagasan terapi baru yang menargetkan mikroglia.
Dokter Keluarga di Daerah Pedesaan AS Berkurang Sejak 2017
Kekurangan dokter perawatan primer di Amerika Serikat meningkat sejak 2017, dengan penurunan terbesar di daerah pedesaan. Studi menemukan kehilangan bersih 11% dokter keluarga antara 2017 dan 2023 serta perpindahan orang usia 25–44 ke pedesaan.
Merokok kanabis dan diet olahan tingkatkan risiko masalah jantung
Studi laboratorium menemukan merokok hemp (kanabis) dapat melemahkan jantung dan risikonya lebih besar jika orang makan banyak makanan olahan tinggi minyak biji. Kombinasi itu juga melemahkan sistem kekebalan dan perbaikan tubuh.
Tes cepat Abbott-Bioline dan masalah deteksi malaria
Studi di Malaria Journal menemukan banyak hasil negatif palsu dan garis samar pada tes cepat Abbott-Bioline di Asia Tenggara. Penulis menyerukan penarikan dan WHO sedang meninjau masalah itu.