Mikrobioma usus unik Afrika dapat memandu obat baru ^{CEFR B1}

Pemelitian yang dipimpin oleh Institute Sydney Brenner di Afrika menemukan lebih dari 40.000 mikroba baru dalam mikrobioma usus orang Afrika. Temuan ini memiliki dampak besar, karena obat biasanya dikembangkan berdasarkan penelitian di negara maju. Bakteri di usus mempengaruhi cara kerja obat, jadi obat yang sama mungkin tidak efektif bagi pasien Afrika.

Khususnya, para peneliti menemukan pola bakteri usus yang unik di antara pasien HIV. Bakteri ini berbeda dari yang ditemukan pada pasien di negara kaya. Temuan ini berpotensi membantu pengobatan HIV yang lebih baik untuk populasi Afrika.

Selain itu, orang yang tinggal di daerah pedesaan memiliki lebih banyak bakteri baik dibandingkan dengan orang di kota, yang dapat berkontribusi pada penurunan kesehatan. Perubahan pola makan dan penggunaan antibiotik yang lebih tinggi di kota menyebabkan hilangnya bakteri ini, menciptakan risiko kesehatan jangka panjang.