Kisah Budhani: Burung Gagak yang Menjadi GadisCEFR B1
31 Jul 2025
Diadaptasi dari Sanjib Chaudhary, Global Voices • CC BY 3.0
Foto oleh Philippe Murray-Pietsch, Unsplash
Adaptasi artikel asli dengan bantuan AI, disederhanakan untuk pelajar bahasa.
“Budhani” adalah novel yang menggambarkan peralihan dari burung gagak menjadi gadis. Dalam perjalanannya, Budhani melawan ketidakadilan yang dia alami. Novel ini berdasarkan fabel Tharu yang menarik dan menyoroti perjuangan perempuan. Di dalam cerita, ada perasaan cinta dan hubungan intim antara ibu dan anak.
Prawin Adhikari, penulis novel ini, menjelaskan bahwa proses penulisan sangat berbeda dari sebelumnya. Ia ingin mengembangkan fabel lama menjadi cerita baru yang unik. Dalam perjalanan menulis, Budhani menunjukkan kekuatan perempuan dengan baik. Indu Tharu, penerjemah, juga menyebutkan pentingnya mengungkapkan emosi dalam bahasa Tharu.
Narratif ini tidak hanya tentang perjuangan, tetapi juga tentang kekuatan perempuan yang tidak biasa digambarkan dalam cerita lain. Budhani, sebagai karakter yang kuat, mengajak pembaca untuk memahami pentingnya perempuan dalam masyarakat.
Kata-kata sulit
- peralihan — penggantian dari satu keadaan ke keadaan lain.
- ketidakadilan — perlakuan yang tidak adil atau tidak setara.
- perjuangan — usaha keras untuk mencapai sesuatu.
- kekuatan — kemampuan yang besar untuk melakukan sesuatu.
- emosi — perasaan yang dirasakan seseorang.
- hubungan — kaitan atau ikatan antara orang.
- penerjemah — orang yang menerjemahkan bahasa.
Tips: arahkan kursor, fokus, atau ketuk kata yang disorot di dalam teks untuk melihat definisi singkat sambil membaca atau mendengarkan.
Pertanyaan diskusi
- Apa yang menurutmu penting dalam menggambarkan kekuatan perempuan?
- Bagaimana peralihan dari burung gagak menjadi gadis mencerminkan tema utama?
- Mengapa emosi dianggap penting dalam cerita ini?
Artikel terkait
Grima: Seni Kebebasan dan Perlawanan di Kolombia
Grima adalah seni bela diri tradisional Kolombia yang melibatkan seni sabuk dan pedang. Tradisi ini berasal dari warisan budaya Afro-Kolombia yang penting untuk dilestarikan.
Sebuah Film tentang Keberanian Ilmiah dan Tanggung Jawab Moral
Film ini menggambarkan hidup Igor Kon, seorang seksolog yang membela kebebasan pribadi dan toleransi hingga akhir hayatnya.
Creative Australia Membalikkan Keputusan Kontroversialnya Terhadap Duet Artistik
Creative Australia telah membatalkan keputusan untuk tidak memilih dua artis untuk acara seni internasional. Ini merupakan kemenangan untuk kebebasan berekspresi.
Anak Jalanan di Afrika Berbahasa Prancis
Artikel ini membahas tentang anak-anak jalanan di Afrika berbahasa Prancis, termasuk penyebab dan istilah yang digunakan untuk menyebut mereka. Berbagai nama seperti 'Mboko', 'Shégué', dan 'Microbe' menunjukkan kondisi yang sama dari anak-anak ini.
Rancangan Undang-Undang Censorship di Filipina
Rancangan undang-undang ini memungkinkan pemerintah mengatur program TV dan film yang ditayangkan secara online di Filipina. Banyak seniman dan pendukung kebebasan berbicara khawatir bahwa ini dapat mengganggu kebebasan berekspresi.
Teori Konspirasi Flat Earth di Balkans dan Lagu 'Balkan Boys'
Artikel ini membahas tentang lagu 'Balkan Boys' dari band Dubioza kolektiv dan bagaimana lagunya mengkritik teori konspirasi Flat Earth.