Asia Selatan dan Perubahan Iklim Global ^{CEFR B1}

Asia Selatan kini dihadapkan pada tantangan besar akibat perubahan iklim dan tekanan ekonomi. Negara-negara di wilayah ini mencoba beradaptasi dengan menggunakan teknologi hijau dan mencari pembiayaan iklim. Misalnya, banjir yang terjadi di Pakistan tahun lalu mengakibatkan lebih dari 30 juta orang kehilangan tempat tinggal, sementara Nepal berjuang melawan pencairan gletser yang cepat, yang mengancam pasokan air.

Pembiayaan iklim, meskipun penting, sering kali tidak memberikan hasil yang adil. Banyak mekanisme yang ada berpihak pada negara-negara maju. Dana yang dimaksudkan untuk mendukung negara-negara berkembang sering kali kembali ke negara kaya melalui bunga, biaya konsultasi, dan teknologi yang diimpor. Hal ini menciptakan ketidakadilan struktural dalam tata kelola iklim global.

Contoh yang jelas adalah Pasar Carbon Sukarela, di mana banyak proyek di negara-negara berkembang tidak mencapai pengurangan emisi yang diharapkan. Masyarakat lokal sering kali tidak terlibat dalam perancangan proyek yang mempengaruhi lingkungan mereka, yang berpotensi memperburuk situasi sosial dan ekologi.

Akhirnya, tantangan besar bagi negara-negara seperti Pakistan adalah bagaimana menjaga keamanan energi tanpa memperdalam ketergantungan pada mekanisme yang tidak adil ini serta mencegah hierarki lama terulang kembali.